Kleptomania (bahasa Yunani: κλέπτειν, kleptein,
"mencuri", μανία,
"mania") adalah gangguan mental yang
membuat penderitanya tidak bisa menahan diri untuk mencuri.
Benda-benda yang dicuri oleh penderita kleptomania umumnya adalah barang-barang
yang tidak berharga, seperti mencuri gula, permen, sisir, atau barang-barang
lainnya. Sang penderita biasanya merasakan rasa tegang subjektif sebelum
mencuri dan merasakan kelegaan atau kenikmatan setelah mereka melakukan
tindakan mencuri tersebut. Tindakan ini harus dibedakan dari tindakan mencuri
biasa yang biasanya didorong oleh motivasi keuntungan dan telah direncanakan
sebelumnya.
Penyakit ini umum muncul pada masa puber
dan ada sampai dewasa. Pada beberapa kasus, kleptomania diderita seumur hidup.
Penderita juga mungkin memiliki kelainan jiwa lainnya, seperti kelainan emosi,
Bulimia Nervosa, paranoid, schizoid atau borderline personality disorder. Kleptomania dapat muncul setelah
terjadi cedera otak
traumatik dan keracunan karbon monoksida.
Ciri-ciri orang kleptomania adalah:
1.
Punya keinginan besar yang begitu mendesak untuk
mencuri pada barang yang mungkin tidak ia perlukan.
2.
Merasa senang saat mencuri.
3.
Merasa lega dan puas
4.
Tapi setelah mencuri akan merasa bersalah, menyesal,
membenci diri sendiri dan takut ditahan polisi.
5.
Meski sesudah mencuri timbul rasa takut dan menyesal
tapi dorongan untuk mencuri akan muncul lagi secara spontan atau saat sedang
depresi atau stres, sehingga perilaku kleptomania terus berulang.
6.
Orang kleptomania mencuri bukan untuk kepentingan
pribadi atau balas dendam, tetapi karena dorongan yang begitu kuat sehingga
timbul rangsangan untuk mencuri.
Penyebab
Hingga kini penyebab kleptomania tidak diketahui secara pasti. Tapi beberapa bukti penelitian menunjukkan kleptomania mungkin terkait dengan salah satu hormon otak yakni pada serotonin. Hormon serotonin ini membantu mengatur suasana hati dan emosi.
Ada juga beberapa bukti menyebutkan bahwa kleptomania mungkin berhubungan dengan gangguan kecanduan atau gangguan obsesif-kompulsif. Tetapi penelitian lebih lanjut diperlukan untuk lebih memahami kemungkinan penyebab kleptomania.
Meskipun penyebab kleptomania tidak diketahui pasti, namun para peneliti menemukan ada faktor-faktor risiko yang meningkatkan perilaku kleptomania yaitu:
1.
Stres yang berlebihan, seperti sedang mengalami kerugian besar
2.
Mengalami cedera di kepala atau cedera otak
3.
Memiliki saudara kandung yang kleptomania, gangguan mood, kecanduan atau
gangguan obsesif-kompulsif.
Pengobatan
Jika tidak diobati, maka kleptomania dapat mengakibatkan masalah emosional dan masalah hukum. Karena penderita kleptomania itu tahu mencuri adalah salah tetapi merasa tidak berdaya untuk melawan dorongan tersebut.
Pengobatan kleptomania biasanya dengan obat-obatan dan psikoterapi, atau masuk kelas konseling.
Terapi perilaku kognitif telah menjadi psikoterapi pilihan utama untuk kleptomania. Secara umum, terapi perilaku kognitif membantu penderitanya mengidentifikasi perilaku itu tidak sehat dan menggantinya dengan yang sehat dan positif.
Untuk menghindari kekambuhan, pastikan untuk tetap pada rencana pengobatannya. Jika penderita merasa terdesak untuk mencuri segera hubungi psikiaternya atau keluarga atau kelompok konselingnya.
Sumber :
Komentar
Posting Komentar