Assamualaikum wr.wb..
Apa kabar semuanya?
Semoga baik ya, kali ini saya akan membahas tentang “Hubungan antara Ilmu
Budaya Dasar dengan Psikologi, yuk disimak gengsssss..
Apa itu Psikologi? Secara etimologis, isitilah psikologi berasal
dari Yunani, yaitu dari kata “Psyche” yang berarti “Jiwa”, dan “Logos” yang
berarti “Ilmu”. Jadi, secara harfiah, psikologi berarti ilmu jiwa atau ilmu
yang mempelajari tentang gejala-gejala kejiwaan.
Begitulah, untuk
rentang waktu yang relatif lama, terutama ketika psikologi masih merupakan
bagian atau cabang dari filsafat, psikologi diartikan seperti pengertian
tersebut. “ Pada masa lampau,” demikian kata Paul Mussen dan Mark R Rosenzwieg
dalam buku mereka , Psychology an Introduction,“
Psikologi diartikan sebagai ilmu yang mempelajari mind (pikiran), namun dalam
perkembangannya, kata mind berubah menjadi behavior (tingkah laku) sehingga
psikologi didefinisikan sebagai ilmu yang mempelajari tingkah laku manusia”
(Mussen dan Rosenzwieg, 1975:5), dan Psikologi adalah ilmu tentang perilaku
manusia dan binatang serta penerapannya pada permasalahan manusia ( menurut Morgan,
1987).
ILMU BUDAYA DASAR
Secara sederhana Ilmu
Budaya Dasar adalah pengetahuan yang dapat diharapkan memberitahukan
pengetahuan dasar dan pengertian umum tentang konsep-konsep yang dikembangkan
untuk mengkaji masalah-masalah manusia dan kebudayaan.
Istilah Ilmu Budaya
Dasar dikembangkan di Indonesia sebagai pengganti Basic Humanitiesm yang
berasal dari istilah bahasa Inggris “The Humanities”. Adapun istilah Humanities
itu sendiri berasal dari bahasa latin humanus yang bisa diartikan manusia,
berbudaya dan halus. Dengan mempelajari the humanities diandaikan seseorang
akan bisa menjadi lebih manusiawi. Lebih berbudaya dan lebih halus. Dengan
demikian bisa dikatakan bahwa humanities berkaitan dengan nilai-nilai manusia
sebagai homo humanus atau manusia berbudaya. Agar supaya manusia bisa menjadi
humanus, mereka harus mempelajari ilmu yaitu the humanities disamping tidak
meninggalkan tanggung jawabnya yang lain sebagai manusia itu sendiri.
Hubungan ilmu budaya dasar dengan psikologi
Pada awal perkembangannya, ilmu
psikologi tidak menaruh perhatian terhadap budaya. Baru sesudah tahun 50-an
budaya memperoleh perhatian. Namun baru pada tahun 70-an ke atas budaya
benar-benar memperoleh perhatian. Pada saat ini diyakini bahwa budaya memainkan
peranan penting dalam aspek psikologis manusia. Oleh karena itu pengembangan
ilmu psikologi yang mengabaikan faktor budaya dipertanyakan kebermaknaannya.
Triandis (2002) misalnya, menegaskan bahwa psikologi sosial hanya dapat
bermakna apabila dilakukan lintas budaya. Hal tersebut juga berlaku bagi
cabang-cabang ilmu psikologi lainnya.
Sebenarnya bagaimana hubungan
antara psikologi dan budaya?
Secara sederhana Triandis (1994)
membuat kerangka sederhana bagaimana hubungan antara budaya dan perilaku
social.
Ekologi - budaya - sosialisasi -
kepribadian – perilaku
Sementara itu Berry, Segall,
Dasen, & Poortinga (1999) mengembangkan sebuah kerangka untuk memahami
bagaimana sebuah perilaku dan keadaan psikologis terbentuk dalam keadaan yang
berbeda-beda antar budaya. Kondisi ekologi yang terdiri dari lingkungan fisik,
kondisi geografis, iklim, serta flora dan fauna, bersama-sama dengan kondisi
lingkungan sosial-politik dan adaptasi biologis dan adaptasi kultural merupakan
dasar bagi terbentuknya perilaku dan karakter psikologis. Ketiga hal tersebut
kemudian akan melahirkan pengaruh ekologi, genetika, transmisi budaya dan
pembelajaran budaya, yang bersama-sama akan melahirkan suatu perilaku dan
karakter psikologis tertentu.
Contoh dalam kehidupan
sehari-sehari , komunikasi antar keluarga, pergaulan kita terhadap teman,
yang mungkin kita dapat mengetahui bagaimana kita dapat memahami sifat dan
karakteristik setiap orang. Begitupun dalam bermasyarakat, dalam interaksi kita
harus memahami norma- norma dalam masyarakat agar tercipta keharmonisan dalam
kehidupan bermasyarakat. Contoh lainnya seperti, dalam aspek bersikap dalam
kehidupan yang berbeda beda sehingga kita dapat menempatkan diri pada situasi
apapun yang akan kita hadapi. Dalam penerapan ilmu ini factor pendukungnya
antara lain adalah agama atau kepercayaan kita terhadap tuhan, dimana dalam
agama itu sendiri kita sudah pasti diajarkan bagaimana kita harus menjaga
interaksi kita terhadap tuhan dan sesama manusia, agar tercipta hubungan yang
harmonis dalam kehidupan. Inti dari ilmu budaya dasar dalah kehidupan
bermasyarakat, yaitu sejauh apa ilmu budaya dasar dapat mempengaruhi sikap dan
tata cara kita dalam bermasyarakat. Bila kita sudah mempunyai dasar yang kuat,
dapat diyakini bahwa kita akan dapat membawa diri dalam masyarakat.
Sumber:
-
Buku Psikologi Gunadarma
-
Wikipedia
http://nurhayanazr.blogspot.co.id/2012/10/hubungan-ilmu-budaya-dasar-dengan_11.html
Komentar
Posting Komentar